
Pengamanan Ketat untuk Acara Internasional OKI
Sebanyak 1.146 personel gabungan dari berbagai unsur keamanan dikerahkan untuk mengamankan jalannya Sidang Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta. Sidang tersebut merupakan agenda penting yang melibatkan perwakilan parlemen dari 57 negara anggota OKI.
Personel pengamanan terdiri dari unsur TNI, Polri, dan petugas pengamanan internal DPR. Mereka disiagakan di berbagai titik strategis, baik di dalam maupun di luar kompleks DPR RI, guna memastikan acara berlangsung aman dan kondusif. Langkah ini dilakukan menyusul status acara sebagai pertemuan internasional yang memiliki perhatian tinggi dari komunitas global.
Pengamanan Berlapis dan Sistem Terpadu
Menurut keterangan dari pihak Kepolisian, sistem pengamanan dilakukan secara berlapis, mulai dari ring satu hingga ring tiga. Ring satu meliputi ruang sidang utama dan area VIP, ring dua mencakup seluruh gedung utama DPR, dan ring tiga merupakan akses pintu masuk serta area luar kompleks Senayan.
“Seluruh personel telah mendapatkan instruksi untuk memantau, mencegah, dan menangani potensi gangguan keamanan. Kami juga menyiapkan skenario evakuasi apabila terjadi situasi darurat,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya dalam keterangannya.
Selain personel lapangan, pengamanan juga didukung dengan pemantauan melalui CCTV dan drone untuk memastikan pengawasan dari udara. Metal detector dan sistem pemeriksaan barang juga diterapkan ketat bagi seluruh peserta dan tamu undangan.
Pemerintah Jamin Keamanan Delegasi Asing
Pemerintah Indonesia, melalui DPR RI dan Kementerian Luar Negeri, menjamin keamanan seluruh delegasi asing yang hadir. Jaminan tersebut diberikan untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai tuan rumah yang baik serta menunjukkan komitmen dalam menjalin kerja sama antarnegara OKI.
Sidang Parlemen OKI ini merupakan momen penting untuk mempererat hubungan antarnegara Islam dalam menyikapi berbagai isu global, termasuk Palestina, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.
Kesimpulan
Dengan pengamanan yang melibatkan 1.146 personel, Indonesia menunjukkan kesiapannya dalam menjadi tuan rumah sidang penting tingkat internasional. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menjamin keselamatan peserta, tetapi juga sebagai cerminan diplomasi dan profesionalisme aparat keamanan nasional.