
Bengkulu – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di wilayah Bengkulu sejak beberapa hari terakhir. Masyarakat di sejumlah daerah terpaksa mengantre panjang di SPBU demi mendapatkan BBM, khususnya jenis solar dan pertalite. Menanggapi kondisi ini, Pertamina bergerak cepat dengan mengerahkan sebanyak 64 mobil tangki untuk mempercepat distribusi dan memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak kembali normal.
Antrean Panjang di SPBU
Sejumlah SPBU di Kota Bengkulu dan kabupaten sekitarnya tampak dipadati kendaraan yang mengular sejak pagi hari. Warga mengaku terpaksa menunggu hingga berjam-jam demi mendapatkan Bahan Bakar Minyak. Beberapa sopir angkutan umum mengaku pendapatannya menurun karena harus berhenti beroperasi akibat tidak mendapatkan bahan bakar.
“Saya sudah antre sejak jam 5 pagi, tapi sampai jam 9 belum juga dapat solar. Kalau begini terus, bisa-bisa saya rugi besar,” keluh Rudi, seorang sopir truk pengangkut hasil bumi.
Pertamina Tambah Pasokan Bahan Bakar Minyak
Menanggapi kondisi tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel langsung mengambil langkah strategis. Mereka mengerahkan 64 unit mobil tangki untuk menyalurkan BBM ke SPBU di seluruh wilayah Bengkulu. Distribusi BBM diprioritaskan ke SPBU yang mengalami lonjakan permintaan tertinggi.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Taufikurachman, menjelaskan bahwa pengiriman tambahan ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi untuk masyarakat.
“Kami memastikan bahwa pasokan BBM tetap aman. 64 mobil tangki yang kami kerahkan hari ini akan langsung mendistribusikan BBM ke berbagai SPBU yang terdampak antrean,” jelasnya.
Penyebab BBM Langka di Bengkulu
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak diduga disebabkan oleh peningkatan konsumsi yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir, serta keterlambatan distribusi akibat cuaca buruk di jalur distribusi laut. Namun, Pertamina memastikan bahwa stok BBM secara nasional dalam kondisi aman dan mencukupi.
Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian juga telah turun ke lapangan untuk mengawasi pendistribusian BBM agar tidak terjadi penimbunan maupun penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Harapan Masyarakat
Masyarakat berharap langkah cepat dari Pertamina ini dapat segera mengatasi kelangkaan dan membuat kondisi kembali normal. Mereka juga berharap ada sistem distribusi yang lebih efektif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kalau bisa distribusinya ditambah terus sampai benar-benar normal. Soalnya bukan cuma saya, banyak juga nelayan dan petani yang butuh BBM untuk kerja,” kata Yanti, warga Kecamatan Selebar.