
Tujuan Pelaksanaan Haul Abah Guru di Martapura
Haul Abah Guru Sekumpul adalah salah satu peringatan tahunan yang paling dinanti oleh masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya para murid dan pecinta ulama karismatik, KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang lebih dikenal sebagai Abah Guru Sekumpul. Acara yang digelar di Martapura ini bukan hanya sekadar mengenang wafatnya seorang ulama besar, tetapi juga memiliki berbagai tujuan mulia yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemasyarakatan.
1. Mengenang Jasa dan Perjuangan Abah Guru Sekumpul
Tujuan utama pelaksanaan haul ini adalah untuk mengenang jasa dan perjuangan Abah Guru Sekumpul dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai ulama yang rendah hati, penuh hikmah, serta memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu agama. Peringatan haul menjadi momentum untuk mengenalkan kembali keteladanan beliau kepada generasi penerus.
2. Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Acara haul yang dihadiri oleh ribuan hingga jutaan jamaah dari berbagai daerah, bahkan mancanegara, menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Melalui acara ini, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat berkumpul, saling berbagi pengalaman, dan memperkuat rasa persaudaraan dalam bingkai Islam.
3. Media Dakwah dan Syiar Islam
Haul Abah Guru Sekumpul menjadi sarana efektif dalam menyebarkan dakwah Islam yang penuh kedamaian. Tausiyah dan pengajian yang disampaikan dalam acara ini memberikan pemahaman keagamaan yang lebih luas kepada para jamaah. Hal ini juga memperkokoh nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menumbuhkan Rasa Cinta terhadap Ulama dan Ajarannya
Dalam Islam, mencintai ulama berarti menghormati ilmu yang mereka wariskan. Haul ini menjadi wujud penghormatan kepada Abah Guru Sekumpul sebagai seorang alim yang telah memberikan banyak ilmu dan bimbingan kepada umat. Diharapkan, dengan adanya acara ini, generasi muda semakin mengenal dan mencintai ajaran para ulama yang lurus dan penuh dengan kebijaksanaan.
5. Menyebarkan Nilai Kedermawanan dan Kepedulian Sosial
Setiap pelaksanaan haul, ribuan relawan dengan penuh keikhlasan turut serta dalam melayani para jamaah, baik dalam penyediaan konsumsi, transportasi, hingga akomodasi. Ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk belajar tentang kepedulian sosial dan pentingnya berbagi terhadap sesama. Tradisi sedekah dan gotong royong dalam haul mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang diajarkan dalam Islam.
6. Meningkatkan Kesadaran Beribadah
Momentum haul sering kali menjadi ajang muhasabah bagi banyak orang. Dengan mengikuti rangkaian acara haul, seperti pembacaan maulid, tahlil, shalawat, dan doa bersama, jamaah diingatkan kembali akan pentingnya ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Banyak jamaah yang merasakan peningkatan spiritualitas setelah menghadiri acara ini.
7. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Selain aspek keagamaan, haul Abah Guru Sekumpul juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Kedatangan jutaan jamaah dari berbagai daerah meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama dalam sektor transportasi, kuliner, dan penginapan. Banyak pedagang dan usaha kecil yang mendapatkan manfaat dari perhelatan besar ini.
Kesimpulan
Haul Abah Guru Sekumpul bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga memiliki banyak manfaat yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan ekonomi. Acara ini menjadi sarana untuk mengenang perjuangan seorang ulama besar, memperkuat persaudaraan antarumat Islam, serta menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan penuh kasih. Dengan terus dilaksanakannya haul ini, diharapkan ajaran dan teladan Abah Guru Sekumpul tetap hidup dalam hati umat Islam dan menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang.