Insiden Mengerikan Jaranan kesurupan di Banyuwangi

Pada Minggu, 2 Februari 2025, sebuah insiden Jaranan kesurupan menghebohkan terjadi di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi. Seorang pemuda bernama Hollutfi (19), warga Desa Kabat, menjadi korban gigitan pemain jaranan yang sedang dalam kondisi kesurupan. Akibat kejadian ini, daun telinga Hollutfi putus dan menyebabkan luka serius. Insiden ini sontak menjadi viral di media sosial dan menuai banyak perhatian dari masyarakat.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan saksi, sekitar pukul 16.30 WIB, Hollutfi sedang menonton pertunjukan kesenian jaranan di daerah tersebut. Tanpa diduga, dua pemain jaranan yang sedang dalam kondisi kesurupan tiba-tiba mengejar dan menangkapnya. Salah satu pemain kemudian menggigit daun telinga Hollutfi hingga putus. Korban langsung berteriak kesakitan, sementara suasana di lokasi menjadi kacau akibat kejadian tersebut.

Tindakan Setelah Kejadian

Setelah kejadian tragis tersebut, warga sekitar segera memberikan pertolongan kepada Hollutfi. Ia kemudian dilarikan ke RS Fatimah Banyuwangi untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Potongan daun telinga yang terputus juga dibawa ke rumah sakit dengan harapan dapat dilakukan tindakan medis yang memungkinkan penyambungan kembali

Pernyataan Pihak Berwenang

Kapolsek Giri, AKP Budi Mujiono, membenarkan adanya insiden ini. Namun, hingga saat ini, pihak keluarga korban belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. “Pihak keluarga masih merundingkan hal tersebut bersama keluarga besar,” ujar AKP Budi Mujiono. Kepolisian tetap menunggu keputusan keluarga korban untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap pelaku.

Reaksi Publik dan Evaluasi Keamanan

Kejadian ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet yang menyayangkan insiden ini dan mempertanyakan aspek keamanan dalam pertunjukan kesenian jaranan. Beberapa pihak juga mendesak agar ada regulasi lebih ketat terkait pelaksanaan pertunjukan jaranan, terutama dalam memastikan keselamatan penonton serta pemain yang mengalami kesurupan.

Sebagai bentuk respons atas kejadian ini, sejumlah tokoh budaya dan komunitas seni Banyuwangi mulai mempertimbangkan langkah-langkah untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang. Salah satu usulan yang mencuat adalah adanya pengawasan medis dan pendampingan spiritual bagi para pemain jaranan guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Insiden ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam mengadakan pertunjukan budaya yang melibatkan unsur mistis dan kesurupan agar tidak membahayakan orang lain di sekitarnya.