Jakarta, 9 Mei 2025 – Kebakaran hebat melanda dua rumah di kawasan padat penduduk Tambora, Jakarta Barat. Kedua rumah tersebut difungsikan sebagai tempat usaha konveksi dan sablon. Kejadian ini terjadi pada Jumat pagi dan menimbulkan kerugian material besar. Beberapa keluarga juga kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa ini.

Kronologi Kejadian

Menurut Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, api mulai terlihat sekitar pukul 10.30 WIB. Lokasi kebakaran berada di Jalan Jembatan Besi 2, RT 009 RW 001, Kelurahan Jembatan Besi. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah. Api lalu menjalar ke rumah lainnya, termasuk bangunan tempat usaha konveksi dan sablon.

Penanganan dan Dampak

Sebanyak 19 unit mobil pemadam dan 95 petugas dikerahkan ke lokasi. Proses pemadaman dimulai pukul 10.43 WIB. Api berhasil dikendalikan pada pukul 11.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, tiga kepala keluarga terdampak langsung dan kehilangan tempat tinggal. Total ada enam jiwa yang harus mengungsi.

Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp800 juta. Kerusakan meliputi bangunan, mesin konveksi, alat sablon, dan barang-barang pribadi milik warga. Kebakaran ini juga menghentikan aktivitas usaha kecil yang selama ini menjadi sumber penghasilan keluarga.

Upaya Bantuan dan Pemulihan

Pemerintah Kota Jakarta Barat langsung bergerak cepat. Mereka bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk membangun kembali rumah warga yang terbakar. Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menyatakan bahwa proses pembangunan akan dimulai setelah verifikasi data selesai. Verifikasi mencakup kepemilikan rumah dan legalitas tanah.

Salah satu warga terdampak, Hatta (41), berharap rumahnya segera dibangun kembali. Ia menyebut bahwa rumahnya sudah bersertifikat hak milik. Ia optimis hal itu bisa mempercepat bantuan dari pemerintah dan Baznas.

Kesimpulan

Kebakaran yang melanda dua rumah sekaligus tempat usaha konveksi dan sablon di Tambora menjadi salah satu insiden besar di awal 2025. Meskipun tidak menelan korban jiwa, dampak ekonomi dan sosialnya sangat terasa. Warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Pemerintah diharapkan bisa segera memberikan bantuan nyata.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat penting. Instalasi listrik perlu dicek secara berkala, terutama di kawasan padat penduduk. Penataan ulang wilayah permukiman juga perlu diperhatikan untuk mencegah insiden serupa. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan agar para korban bisa segera bangkit dan memulai kembali kehidupan mereka.