Pelaku Pencuri Perhiasan Anak di Mal, Dua Diantaranya Ibu dan Anak

Penangkapan Komplotan Pencuri Perhiasan Anak

Pada Februari 2025, Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat, berhasil menangkap sekelompok wanita yang diduga terlibat dalam pencurian perhiasan anak-anak di sebuah mal. Dari beberapa tersangka yang diamankan, dua di antaranya diketahui memiliki hubungan ibu dan anak.

Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan, menjelaskan bahwa kelompok ini beroperasi dengan menargetkan anak-anak yang sedang bermain di area permainan dalam mal. Aksi mereka dilakukan dengan sangat rapi dan cepat, sehingga orang tua korban sering kali tidak menyadari bahwa perhiasan anak mereka telah dicuri.

Modus Operandi: Mengalihkan Perhatian Korban

Para pelaku menggunakan modus operandi dengan mendekati anak-anak yang mengenakan perhiasan mencolok, seperti kalung atau gelang emas. Mereka kemudian menggunakan berbagai cara untuk mengalihkan perhatian anak-anak tersebut. Beberapa teknik yang digunakan antara lain:

  • Berpura-pura mengajak berbicara atau bermain dengan korban.
  • Menjatuhkan sesuatu di dekat korban untuk menarik perhatiannya.
  • Menyentuh korban dengan alasan membenarkan pakaian atau rambutnya.

Setelah berhasil mengambil perhiasan tanpa disadari korban, mereka segera meninggalkan lokasi untuk menghindari kecurigaan.

Kasus Serupa di Surabaya

Kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2024 di Surabaya. Seorang wanita berinisial AM (48) asal Pontianak ditangkap setelah mencuri gelang berlian senilai Rp 350 juta di sebuah toko perhiasan di mal kawasan Surabaya Barat.

Dalam aksinya, AM berpura-pura menjadi pembeli bersama seorang pria yang berperan sebagai anaknya. Mereka meminta pegawai toko untuk memperlihatkan beberapa perhiasan. Saat mencoba gelang tersebut, AM sengaja menjatuhkannya ke pangkuannya dan menyembunyikannya di balik syal sebelum meninggalkan toko dengan barang curian.

Peringatan untuk Masyarakat

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan semakin berani dan cerdik dalam melancarkan aksinya, bahkan melibatkan anggota keluarga untuk mengelabui korban dan petugas keamanan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat berada di tempat umum, terutama di pusat perbelanjaan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menghindari penggunaan perhiasan mencolok pada anak-anak di tempat umum.
  • Mengawasi anak-anak dengan ketat saat berada di pusat perbelanjaan.
  • Mengajarkan anak untuk tidak mudah berbicara atau berinteraksi dengan orang asing.
  • Segera melaporkan kejadian mencurigakan kepada petugas keamanan setempat.

Dengan meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat, diharapkan kasus serupa dapat diminimalisir dan pelaku kejahatan lebih sulit beraksi.