BMKG melaporkan bahwa gempa ini terjadi pada kedalaman 19 km

Detail Kejadian Gempa

Guncangan dengan magnitudo 3,8 terjadi di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, pada Minggu, 16 Februari 2025, pukul 05.07 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa peristiwa ini berpusat di daratan dengan kedalaman 19 km. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai koordinat pastinya.

Dampak dan Respons Pihak Berwenang

Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat getaran tersebut. Namun, sejumlah warga di beberapa wilayah Nias merasakan guncangan ringan. Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan. Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi guncangan susulan.

Sejarah Aktivitas Seismik di Nias

Kabupaten Nias merupakan wilayah yang kerap mengalami aktivitas seismik karena berada di zona subduksi lempeng tektonik. Sebelumnya, pada 30 Desember 2024, gempa berkekuatan serupa, yaitu magnitudo 3,8, juga terjadi di wilayah yang sama pada pukul 12.48 WIB. Meskipun berkekuatan rendah, gempa-gempa ini menjadi pengingat bahwa aktivitas tektonik di sekitar Nias masih berlangsung aktif.

Selain itu, gempa besar pernah mengguncang wilayah Nias pada tahun 2005 dengan magnitudo 8,6 yang mengakibatkan tsunami kecil dan kerusakan parah. Hal ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana serupa di masa depan.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap siaga, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Beberapa langkah yang perlu dilakukan meliputi:

  • Menghindari kepanikan dan segera mencari tempat aman saat terjadi getaran.
  • Menjauhi bangunan yang berisiko roboh akibat guncangan.
  • Tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi di media sosial.
  • Memantau informasi resmi dari BMKG atau otoritas terkait untuk perkembangan terbaru.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan. Pemerintah dan lembaga terkait terus berupaya meningkatkan edukasi agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi ancaman di masa mendatang.