
Erupsi Terbaru: Kolom Abu Capai 2.500 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi besar pada Rabu, 26 Februari 2025, pukul 12.09 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung ini menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang berwarna kelabu pekat terlihat tebal dan bergerak ke arah utara.
PVMBG mencatat bahwa erupsi ini diiringi dengan gempa vulkanik yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas magma di dalam gunung. Masyarakat yang berada dalam radius 4-5 km dari kawah utama diminta untuk segera mengungsi dan menjauhi zona bahaya. Selain itu, partikel abu vulkanik yang terbawa angin berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan dan kesehatan warga di sekitar wilayah terdampak.
Sejarah Aktivitas Vulkanik Terbaru
Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa bulan terakhir. Berikut adalah catatan beberapa letusan yang terjadi sebelumnya:
- 17 Februari 2025: Gunung ini meletus dengan kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak. Letusan ini sempat menyebabkan hujan abu di beberapa desa terdekat, meskipun tidak ada laporan kerusakan serius.
- 2 Januari 2025: Erupsi terjadi dengan semburan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. PVMBG mencatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan sebelum letusan terjadi.
- November 2024: Erupsi besar menyebabkan lebih dari 16.000 penduduk mengungsi. Letusan ini juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan parah pada permukiman warga di sekitar gunung.
Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang kerap mengalami erupsi. Sejak akhir 2024, intensitas aktivitas vulkaniknya terus meningkat, sehingga statusnya beberapa kali dinaikkan oleh otoritas vulkanologi.
Dampak Erupsi dan Langkah Antisipasi
Erupsi terbaru ini menimbulkan berbagai dampak, baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi sektor transportasi dan kesehatan. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan:
- Hujan abu vulkanik: Partikel abu menyelimuti sejumlah desa di sekitar gunung, berpotensi mengganggu pernapasan dan mencemari sumber air bersih.
- Gangguan transportasi: Semburan abu yang tinggi berpotensi mengganggu jalur penerbangan di sekitar Nusa Tenggara Timur. Otoritas penerbangan telah mengeluarkan peringatan bagi pesawat yang melintas di kawasan tersebut.
- Risiko bencana lanjutan: PVMBG mengingatkan adanya kemungkinan letusan susulan yang lebih besar, disertai dengan potensi aliran lahar jika terjadi hujan deras.
Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang telah memperketat pemantauan aktivitas gunung dan memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada di Level IV atau “Awas”, yang merupakan level tertinggi dalam sistem peringatan dini gunung berapi.
Pemerintah daerah bersama tim mitigasi bencana telah menyiapkan skenario evakuasi jika erupsi semakin memburuk. Masyarakat diimbau untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menghindari daerah aliran sungai yang berpotensi dialiri lahar dingin, serta selalu mengikuti arahan dari instansi terkait guna menghindari risiko yang lebih besar.