
Banjir Rendam Lima Kecamatan, Transportasi Terganggu
Pada Minggu, 9 Maret 2025, jalur kereta api antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati di Kabupaten Grobogan lumpuh total setelah tanggul Sungai Tuntang kembali jebol. Air bah meluap ke wilayah pemukiman dan infrastruktur, menyebabkan lima kecamatan di sekitar aliran sungai terendam banjir. Kejadian ini menambah panjang deretan bencana yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan warga, air mulai naik sejak dini hari, dan dalam beberapa jam, banjir telah menutup akses jalan serta menggenangi rumah-rumah warga. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga lebih dari 1 meter di beberapa titik. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. (Sumber: Liputan6, Radar Kudus)
KAI Tutup Jalur Semarang, Sejumlah Kereta Dialihkan
Akibat genangan air yang merendam jalur rel, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah cepat dengan menutup sementara jalur kereta api lintas Semarang. Hal ini berdampak pada operasional sejumlah kereta api yang terpaksa dialihkan ke jalur kereta api lain.
Beberapa perjalanan kereta api yang terdampak di antaranya:
- KA Argo Bromo Anggrek: Rute dialihkan melalui jalur utara alternatif.
- KA Tawang Jaya: Mengalami keterlambatan karena harus menunggu jalur yang aman.
- KA Kertajaya: Sementara dihentikan untuk evaluasi jalur.
Penumpang yang terdampak diminta untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan mereka dan tetap memantau informasi terbaru dari pihak KAI. (Sumber: PRFM News)
Perbaikan Darurat, Jalur KA Kembali Beroperasi
Tim teknis KAI bersama petugas lapangan segera melakukan perbaikan pada jalur yang terdampak banjir. Setelah beberapa jam pengerjaan intensif, jalur rel di Km 32+6/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati akhirnya bisa dilewati kembali.
Meski demikian, KAI tetap melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan kondisi rel aman bagi perjalanan kereta api. Para penumpang diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi keterlambatan karena kemungkinan jalur masih dalam tahap penyesuaian pasca-banjir. (Sumber: Okezone News)
Tanggul Sungai Tuntang Jebol Lagi, Warga Khawatir Banjir Berulang
Ini bukan pertama kalinya Sungai Tuntang meluap dan menimbulkan banjir besar. Pada Februari lalu, tanggul sungai ini jebol di tiga titik, menyebabkan ribuan rumah terendam dan lahan pertanian hancur. Pemerintah sempat melakukan perbaikan darurat, namun intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir kembali memicu longsornya tanggul.
Sejumlah warga menyuarakan kekhawatiran bahwa banjir akan terus berulang jika perbaikan tanggul tidak dilakukan secara permanen dan menyeluruh. “Kami takut kejadian ini terus terulang. Setiap hujan deras, kami selalu was-was,” ujar seorang warga terdampak.
Di sisi lain, pemerintah daerah menyatakan bahwa mereka telah mengusulkan proyek penguatan tanggul kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mencegah kejadian serupa. (Sumber: Metro TV News, PU.go.id)
Pemerintah Berjanji Perbaikan Tanggul Secara Permanen
Menyikapi kondisi ini, pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian PU tengah menyusun rencana jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di sekitar Sungai Tuntang.
Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain:
- Peninggian dan penguatan tanggul dengan material yang lebih tahan terhadap arus deras.
- Pembangunan sistem drainase tambahan untuk mengurangi risiko genangan air yang berlebihan.
- Pemetaan ulang kawasan rawan banjir untuk menghindari dampak lebih besar pada pemukiman warga.
Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah terkait kondisi cuaca dan potensi bencana di wilayah mereka.