
KA tujuan Kertapati tabrak bus di pelintasan Martapura
Martapura– Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan sebidang rel kereta api tanpa palang pintu di KM 193+7, antara Stasiun Way Pisang dan Stasiun Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Kecelakaan ini melibatkan Kereta Api (KA) Rajabasa relasi Tanjungkarang menuju Kertapati dan bus penumpang Putra Sulung bernomor polisi BE 7037 FU yang melintas di lokasi tersebut.
Kronologi Kejadian
Kecelakaan ini bermula ketika bus Putra Sulung, yang berangkat dari Belitang, OKU Timur, menuju Jakarta, mengangkut puluhan penumpang. Ketika bus melintasi perlintasan rel di Jalan Pertanian, Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, kendaraan itu tiba-tiba berhenti di tengah rel. Diduga, sopir bus mengalami masalah teknis yang menyebabkan mesin bus mati mendadak. Pada saat bersamaan, KA Rajabasa yang melaju dari arah Lampung menuju Palembang, sudah mendekati perlintasan tersebut.
Meski masinis KA Rajabasa sudah membunyikan klakson (semboyan 35) berulang kali, bus tersebut tidak segera bergerak. Akibatnya, tabrakan pun tak dapat dihindari. Bus terseret sekitar 50 meter oleh hantaman kereta api.
Korban dan Kerusakan
Kecelakaan ini menelan korban jiwa. Seorang penumpang bus, Nazarudin Asof (19), asal Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III, OKU Timur, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sebanyak 11 penumpang lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya menderita luka berat. Beruntung, kru KA Rajabasa dan penumpang kereta api selamat tanpa cedera.
Bus mengalami kerusakan parah akibat tabrakan. Bodi bus ringsek dan beberapa bagian hancur. Proses evakuasi segera dilakukan oleh petugas gabungan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), kepolisian, dan masyarakat setempat.
Penyebab dan Tindakan Lanjutan
Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini diduga disebabkan oleh kerusakan mesin bus saat melintas di perlintasan rel yang tidak dilengkapi palang pintu. Meskipun demikian, perlintasan tersebut sudah dilengkapi dengan palang pintu manual yang dijaga oleh masyarakat secara swadaya.
PT KAI menyesalkan kejadian ini dan mengingatkan pentingnya disiplin berlalu lintas di perlintasan sebidang. Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini dan memastikan tidak ada unsur kelalaian dari pihak manapun.
Selain itu, PT KAI berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang. Beberapa langkah yang diusulkan termasuk pemasangan palang pintu otomatis dan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan saat melintas di perlintasan kereta api.
Pentingnya Kewaspadaan dan Keselamatan Lalu Lintas
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya kewaspadaan dan disiplin berlalu lintas, terutama di perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Langkah-langkah pencegahan perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan bagi seluruh pengguna jalan.