
Klarifikasi Lengkap di Tengah Tuduhan Eksploitasi Mantan Pemain Oriental Circus Indonesia
Latar Belakang Polemik: Somasi dan Tuntutan Miliaran Rupiah
Kisruh bermula saat enam mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) mengajukan somasi kepada pihak Taman Safari Indonesia (TSI). Mereka menuntut ganti rugi sebesar Rp 3,1 miliar atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, kerugian fisik, serta eksploitasi yang mereka alami saat bekerja di OCI.
Somasi pertama dilayangkan pada 10 Oktober 2024, kemudian disusul oleh somasi kedua pada 31 Oktober 2024. Tidak berhenti di sana, para mantan pemain juga melaporkan kasus ini ke Komnas HAM pada 12 Desember 2024, sebagai bentuk permintaan keadilan terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi.
Tony Sumampau: “OCI dan TSI Tidak Ada Hubungan”
Tony Sumampau, sosok penting yang dikenal sebagai pendiri Oriental Circus Indonesia sekaligus Komisaris di Taman Safari Indonesia, langsung angkat bicara. Ia menegaskan bahwa antara OCI dan TSI tidak memiliki keterkaitan hukum maupun bisnis.
“Meskipun saya terlibat di keduanya, secara entitas hukum OCI dan TSI adalah berbeda. Tidak ada kerja sama operasional ataupun kepemilikan bersama,” ujar Tony. Ia juga membantah keras tuduhan eksploitasi terhadap pemain sirkus, dengan menyatakan bahwa selama masa kerja, para pemain diberikan uang saku dan kebutuhan pokok yang layak.
Klarifikasi Tegas dari Taman Safari Indonesia
Melalui Finky Santika Nh, selaku Head of Media and Digital TSI, pihak Taman Safari Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan kasus yang menyeret OCI. TSI menyatakan bahwa tuduhan yang diarahkan kepada mereka tidak berdasar dan menyesatkan.
“Kami tidak ingin nama baik Taman Safari Indonesia dikaitkan dengan isu hukum yang tidak ada sangkut pautnya secara legal maupun bisnis. Kami sepenuhnya terpisah dari Oriental Circus Indonesia,” ungkap Finky.
Kemenkumham Turut Menindaklanjuti
Merespons laporan yang diajukan ke Komnas HAM, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Mugiyanto, menyatakan pihaknya telah menerima aduan dari eks pemain sirkus. Pemerintah saat ini tengah mendalami dan menindaklanjuti kasus tersebut untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak para pekerja terlindungi.
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan bagi pekerja seni di dunia hiburan tradisional seperti sirkus. Meski memiliki figur pimpinan yang sama, OCI dan TSI secara hukum tidak berkaitan. Proses hukum masih berlangsung. Publik kini menunggu penyelesaian yang adil dan transparan.