Penggerebekan Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis Rumahan di Depok

Polda Metro Jaya mengungkap kasus narkotika dengan membongkar pabrik rumahan tembakau sintetis di Perumahan Sukatani Permai, Tapos, Depok. Penggerebekan berlangsung pada Kamis, 6 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Operasi ini dipimpin Unit 5 Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Dua orang ditangkap, yaitu RS (32) dan DS (29), yang berperan sebagai peracik dan pengedar.

Polisi menyita 5 kilogram tembakau sintetis siap edar, bahan kimia produksi, alat peracikan, dan paket siap kirim. Pabrik ini telah beroperasi selama beberapa bulan. Para pelaku menjual produknya secara daring melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

Deretan Kasus Pabrik Tembakau Sintetis yang Terungkap

Kasus ini menambah daftar panjang pengungkapan pabrik tembakau sintetis di Indonesia. Pada Februari 2025, Polres Bogor dan Polda Jawa Barat membongkar pabrik terbesar di Jawa Barat. Pabrik ini berlokasi di Babakan Madang, Sentul. Dalam operasi itu, dua peracik berinisial HP (34) dan AA (23) ditangkap. Para pelaku menyamarkan lokasi pabrik di permukiman warga. Polisi menyita lebih dari 10 kilogram tembakau sintetis dan bahan kimia berbahaya.

Pada Januari 2025, Polsek Metro Tanah Abang mengungkap pabrik rumahan di Depok yang memproduksi bibit tembakau sintetis. Empat tersangka, yaitu TRW (27), FJ (23), DY (26), dan MS (30), ditangkap. Pabrik ini telah meraup omzet hingga Rp12 miliar sejak beroperasi pada Agustus 2024. Para pelaku menyamarkan produk dalam bentuk teh herbal dan menjualnya melalui e-commerce dengan nama samaran.

Maraknya Produksi Tembakau Sintetis dan Imbauan kepada Masyarakat

Pengungkapan ini menunjukkan bahwa produksi tembakau sintetis semakin marak. Para pelaku sering menyamarkan lokasi produksi di tengah permukiman. Kepolisian menyoroti dampak tembakau sintetis yang berbahaya bagi kesehatan. Zat ini dapat menyebabkan halusinasi, gangguan mental, hingga overdosis yang berujung pada kematian.

Polisi mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang. Aparat juga akan memperketat pengawasan terhadap penjualan bahan kimia yang digunakan dalam produksi tembakau sintetis. Selain itu, koordinasi dengan platform digital akan ditingkatkan untuk menekan peredarannya secara daring.

Dengan banyaknya kasus yang terungkap, diharapkan kesadaran masyarakat meningkat. Semua pihak perlu bekerja sama memerangi peredaran tembakau sintetis demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.